BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Perkembangan masyarakat Indonesia,
baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan
dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan
itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial,
ekonomi, politik, dan kebudayaan yang menyangkut perubahan struktural dan
perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
Perjuangan Muhammadiyah adalah
perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud
masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.
Perjuangan tersebut dilaksanakan melalui gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar
di seluruh lapangan kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat ijabah baik
dari level perseorangan maupun masyarakat.
Dalam melaksanakan usahanya
tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang
dimaksud dalam Matan Keyakinan Hidup Muhammadiyah. Keyakinan dan Cita-cita
Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan geraka Muhammadiyah, juga
bagi gerakan, amal usaha, dan hubungan dengan kehidupan masyarakat dan
ketatanegaraan, serta bekerja sama dengan gerakan islam lainnya.
Ditinjau dari struktur konsepsinya,
pada hakekatnya perjuangan Muhammadiyah merupakan operasionalisasi strategi
dari khittah perjuangan Muhammadiyah. Karena itu Khittah Perjuangan
Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai pola dasar dari strategi perjuangan
Muhammadiyah. Sedangkan dilihan dari substansinya, Khittah Perjuangan
Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni sebagai kerangka
berfikir untuk memahami dan memecahkan persoalan yang dihadapi Muhammadiyah
sesuai dengan gerakannya dalan konteks situasi dan kondisi yang dihadapi.
B.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimanakah
hakekat kepribadian Muhammadiyah?
2. Bagaimanakah
sifat dan perjuangan dakwah Muhammadiyah?
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Kepribadian Muhammadiyah
Kepribadian
adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan
cita-cita hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan.
Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan
“Gerakan Islam “.
Maksud gerakan tersebut
adalah “ Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar “ yang ditunjukan kepada dua bidang
perseorangan dan masyarakat.
Dakwah dan Amar Ma’ruf
Nahi Mungkar pada bidang yang pertama terbagi pada dua golongan, sebagai
berikut:
1. Kepada
yang telah islam bersifat pembaharuan ( tajdid ), yaitu mengembalikan kepada
ajaran islam yang murni.
2. Kepada
yang belumislam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk islam.
Adapun dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar yang kedua,
yaitu kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbinga dan peringatan. Kesemua
itu dilaksanakan bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap
keridhoan Allah SWT semata.
Dengan melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar
dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakan masyarakat
menuju tujuannya, yaitu “ Terwujudnya masyarakat islamyang sebenar-besarnya “
B.
Hakekat
Kepribadian Muhammadiyah
Hakekat kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan
wijhahnya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat
yang melekat kuat sebagai asyaksiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat
yang dimaksud sebagai berikut :
1. Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
Muhammadiyah sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi
asas (aqidah) perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan dinul Islam
sebagai subjek (sumber nilai) dan sumber objek (sumber konsep) perjuangannya.
Sebagai sumber subjek ialah bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah
selalu digerakkan oleh ruh Al-Islam. Sebagai sumber objek ialah semua kegiatan
dan amal usaha Muhammadiyah dimaksudkan untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi
agama Allah SWT”. Sebagai sumber nilai dan konsep dinul islam tidak bisa
dipisahkan dari perjuangan Muhammadiyah. Islam telah menjadi “sibghah” yang
mendasari, menjiwai, dan mewarnai gerakan Muhammadiyah.
Tidak
diragukan bahwa eksistensi dan esensi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, bukan
gerakan social-kemasyarakatan semata. Gerakan kemasyarakatannya hanyalah bagian
atau fungsi tranformasi dari gerakan Islam. Kondisi sosio-historis berdirinya
Muhammadiyah tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh
ajaran-ajaran al-Qur’an. Motif gerakannya tidak lain kecuali semata-mata untuk
merealisasikan prinsip-prinsip ajaran islam dalam kehidupan nyata. Gerakannya
hendak berusaha menampilkan wajah islam dalam dinamika hidup, yang dapat
dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh manusia sebagai rahmatan lil
‘alamin.
2. Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
Ciri kedua dari gerakan
Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar. Ciri
yang kedua ini telah muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tak
terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Hal ini diakui oleh beberapa pihak
yang menyatakan bahwa Muhammadiyah terlihat sebagai pergerakan dakwah yang
menekankan pengajaran serta pendalaman nilai-nilai dan memiliki kepedulian yang
sangat besar terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia.Secara istilah
(terminologi) berarti penyampaian Islam kepada manusia, baik secara
lisan,tulisan ,ataupun lukisan.
2.1 Tujuan dakwah islamiyah secara
proposional meliputi tiga sasaran , yaitu :
1. Agar
umat manusia menyembah kepada Allah , tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu,
dan tidak akan menyembah tuhan selain Allah semata-mata.
2. Agar
umat manusia bersedia menerima islam sebagai agamanya, memurniakan
keyakinannya, hanya mengakui Allah sebagai tuhannya, membersihkan jiwanya dari
penyakit nifaq (kemunafikan) dan selalu menjaga amal perbuatannya agar tidak
bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya.
3. Dakwah
ditujukan untuk merubah system pemerintahan yang zalim ke pemerintahan islam.
2.2 Objek
yang dijadikan sasaran dakwah Muhammadiyah ada dua macam, yaitu :
1. Orang
yang belum islam (umat dakwah)
Dakwah kepada orang
yang belum islam adalah ajakan, seruan dan panggilan yang sifatnya
menggembirakan dan menyenangkan ( tabsyir ). Caranya adalah dengan tidak adanya
paksaan untuk masuk islam.
2. Orang
yang sudah islam
Sifat dakwah yang di
lakukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat ajakan untuk menerima
sebagai agamanya, tetapi bersifat tajdid dalam arti pemurnian ( purifikasi )
dan dapat juga berarti pembaharuan ( reformasi ).
3. Muhammadiyah sebagai
gerakan Tajdid
Ciri ketiga yang melekat pada
persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai gerakan tajdid atau gerakan
reformasi. Menurut paham Muhammadiyah, Tajdid mempunyai dua pengertian.
Pertama, mengandung pengertian purifikasi dan reformasi ; yaitu, pembaruan
dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam kearah keaslian dan kemurniaannya
sesuai dengan al-Qur’an dan al-Sunnah al-Maqbulah. Dalam pengertian pertama ini
diterapkan pada bidang akidah dan ibadah mahdah. Kedua,
mengandung pengertian modernisasi atau dinamisasi (pengembangan) dalam
pemahaman dan pengalaman ajaran islam sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan
dan teknologi serta perubahan masyarakat. Pengertian kedua diterapkan pada
masalah mu’amalah duniawiyah.
Tajdid dalam pengertian ini sangat
diperlukan, terutama setelah memasuki era globalisasi, karena pada era ini
bangsa-bangsa di dunia mengalami hubungan antarbudaya yang sangat kompleks.
Sebagai gerakan tajdid, Muhammadiyah
telah melahirkan berbagai prestasi yang mengagumkan. Diantaranya adalah:
1. Membersihkan
Islam dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan islam
2. Reformulasi
doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern
3. Reformulasi
ajaran Islam dan pendidikan Islam
C.
Sifat – Sifat Kepribadian Muhammadiyah
1. Beramal dan Berjuang Untuk Perdamaian dan Kesejahteraan.
1. Beramal dan Berjuang Untuk Perdamaian dan Kesejahteraan.
Dengan
sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain.
Sebaliknya, Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan
lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus
dilakukan secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh.
2.
Memperbanyak Kawan dari Mengamalkan Ukhuwah lslamiyah
Setiap
warga Muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan da'inya,
harus memegang teguh sifat ini. Dalam rangka untuk "Memperbanyak Kawan dan
Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah". Inilah, pada umumnya ceramah atau kegiatan
dakwah lainnya yang dilancarkan oleh dai-da'i Muhammadiyah memakai gaya
"sejuk penuh senyum", bukan dakwah yang agitatif menebar kebencian ke
sana ke mari.Di kalangan Muhammadiyah di Surakarta terkenal semboyan
"Jiniwit Katut". Jiniwit artinya dijiwit (dicubit), tetapi justru
lama-lama orang yang njiwit akan katut atau terpiat oleh Muhammadiyah yang
selalu bertingkah simpatik kepada siapa pun. Dan tampaknya sifat inilah salah
satu rahasia, mengapa Muhammadiyah terus berkembang makin mengakar dalam
masyarakat.
3.
Lapang Dada, Luas Pandangdan Dengan Memegang Teguh Ajaran Isla
Lapang
dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat,
apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Tanpa
adanya lapang dada, kehidupan akan goncang. Dan prinsip "Memperbanyak
Kawan" tentu berubah menjadi "Memperbanyak Musuh". Namun
bagaimanapun dalam berlapang dada, kita tidak boleh kehilangan identitas
sebagai warga Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran Islam. Dengan
demikian, bebas tetapi tetap terkendali.
4. Bersifat Keagamaan Dan
Kemasyarakatan
Sifat
"Keagamaan dan kemasyarakatan" sudah merupakan sifat Muhammadiyh
sejak lahir. Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama
diturunkan oleh Allah melalui para Nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk
memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah "lahan" bagi segala
aktivitas perjuangan Muhammadiyah.
Dua
sifat ini, yakni keagamaan dan kemasyarakatan, tidak boleh berdiri
sendiri-sendiri. Harus berjalin berkelindan. Karena itu, Muhammadiyah bukan
gerakan sosial semata-mata, dan bukan juga gerakan keagamaan semata-mata.
Muhammadiyah adalah gerakan kedua-duanya,keagamaan dan kemasyarakatan. Tetapi
Muhammadiyah juga bukan gerakan politik, sebab kalau gerakan politik, tercermin
dalam berbagai amal usaha yang telah tertekuninya selama ini.
5. Mengindahkan, segala Hukum, Undang-undang Serta dan Falsafah Negara Yang Sah
sebagai
satu organisasi, mempunyai sejumlah anggota. Anggota ini adalah warga negara
dari suatu negara hukum. Hukum negara mempunyai kekuatan mengikat bagi segenap
warga negaranya. Ini adalah kenyataan. Karena itu, Muhammadiyah mengindahkan
semua itu.
6. Amar Maruf Nahi Munkar Dalam Segala Lapangan Serta Menjadi Contoh Teladan Yang Baik
Salah
satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma'ruf dan bernahi munkar, yakni
menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang dimaksud kemunkaran ialah
semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa
adanya amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak akan kebaikan dapat ditegakkan, dan
tidak akan kejahatan dapat diberantas. Untuk itu, Muhammadiyah harus sanggup menjadi
suri teladan dalam kegiatan ini, baik ke dalam tubuh sendiri ataupun ke luar,
ke tengah-tengah masyarakat ramai, dengan penuh kebijaksanaan dan pendekatan
yang simpatik.Amar ma'ruf nahi munkar, bagaimanapun harus kita lakukan dengan
cara yang baik, sebab kalau tidak begitu, adalah Machiavellisme namanya.
7. Aktif Dalam Perkembangan Masyarakat Dengan Maksud islah dan Pembangunan
Sesuai Dengan Ajaran Islam
Kapan
pun dan dimana pun Muhammadiyah memang harus selalu aktif dalam perkembangan
masyarakat, sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan akan
ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan Muhammadiyah dalam perkembangan
masyarakat, tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat,
Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran.
8. Kerjasama Dengan Golongan Lain Mana Pun, Dalam Usaha Menyiarkan Dan
Mengamalkan Ajaran Islam Serta Membela Kepentingannya.
Menyiarkan
Islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam, bukan hanya tugas
Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam.Karena itu, Muhammadiyah perlu
menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama ini,tidak
mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini.
9. Membantu Pemerintah Serta Kerjasama Dengan
Golongan Lain Dalam Memelihara Negara dan Membangunnya, Untuk Mencapai
Masyarakat Yang Adil dan Makmur Yang Diridhoi
Negara
Indonesia adalah memiliki semua warga negaranya, termasuk warga Muhammadiyah.
Adalah suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsur pemilik
negara, untuk membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang
adil dan makmur yang diridhai Allah.Muhammadiyah kemakmuran masyarakat ini,
sebab kemakmuran mempersubur iman dan takwa, sedang kemelaratan mempersubur
kriminalitas sosial dan kekufuran. Bukankah telah disabdakan oleh Nabi kita,
"kada al-faqru ayyakuna kufran" (Kekafiran itu dapat menyebabkan
kekufuran).
10. Bersifat Adil Serta Korektif Kedalam dan Keluar, Dengan Bijaksana
Dengan
sifat adil dan korektif, Muhammadiyah tidak senang melihat sesuatu yang tidak
semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan lebih baik,
meskipun mengenai diri sendiri. Jadi Muhammadiyah tidak tinggal diam saja dan
taqlid. Tetapi koreksi pada diri sendiri dan ke luar ini tidak boleh dilakukan
dengan sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana. Kesalahan adalah
kesalahan, sekalipun ada pada orang atau golongan lain.Bukan sifat Muhammadiyah
tetap bersikukuh membela suatu hal, padahal misalnya jelas-jelas yang dibelanya
itu salah atau tidak baik. (Kamal Pasha dkk, 1971: 58-65).
BAB III
PENUTUP
A.
SIMPULAN
Kepribadian
adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan
cita-cita hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan.
Muhammadiyah
adalah suatu persyarikatan yang merupakan “ Gerakan Islam “. Maksud gerakan
tersebut adalah “ Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar “ yang ditunjukan kepada dua
bidang perseorangan dan masyarakat.
Hakikat
Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan
Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat
sebagai Asy Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud
adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid.
Muhammadiyah
memiliki sifat-sifat yang merupakan nilai-nilai dasar untuk melakukan gerakan.
Untuk itu, setiap warga Muhammadiyah wajib memelihara sifat-sifatnya
sebagaimana hasil Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta tahun 1962.
Dengan
demikian, perlu difahamkan kepada warga Muhammadiyah: apakah Muhammadiyah itu sebenarnya
dan bagaimana cara membawa/menyebarluaskannya. Menyebarkan faham Muhammadiyah
itu pada hakekatnya menyebarluaskan Islam yang sebenar-benarnya; dan oleh
karena itu, cara menyebarkannya pun kita perlu mengikuticara-cara Rasulullah
saw menyebarkan Islam pada awal pertumbuhannya.
B.
SARAN
Setelah
membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat
memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca
dapat menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya
ilmiah ataupun sejenisnya. Agar tingkah laku kita lebih baik dan teratur sesuai
dengan pedoman tingkah laku yg di dasarkan oleh konsep dasar kemuhammadiyahan.
DAFTAR PUSTAKA
·
Pengertian dan Hakekat Muhammadiyah : http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-dan-hakikat.html
·
Makalah Kepribadian Muhammadiyah : https://rhizalrachman08.wordpress.com/2014/10/29/makalah-kepribadian-muhammadiyah/