Kamis, 17 Mei 2018

KEPRIBADIAN DAN KHITAH PERJUANGAN MUHAMMADIYAH




BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah
            Perkembangan masyarakat Indonesia, baik yang disebabkan oleh daya dinamik dari dalam ataupun karena persentuhan dengan kebudayaan dari luar, telah menyebabkan perubahan tertentu. Perubahan itu menyangkut seluruh segi kehidupan masyarakat, diantaranya bidang sosial, ekonomi, politik, dan kebudayaan yang menyangkut perubahan struktural dan perubahan pada sikap serta tingkah laku dalam hubungan antar manusia.
            Perjuangan Muhammadiyah adalah perjuangan menegakkan dan menjunjung tinggi Agama Islam sehingga terwujud masyarakat  Islam yang sebenar-benarnya. Perjuangan tersebut dilaksanakan melalui gerakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar di seluruh lapangan kehidupan dengan sasaran umat dakwah dan umat ijabah baik dari level perseorangan maupun masyarakat.
            Dalam melaksanakan usahanya tersebut, Muhammadiyah berjalan diatas prinsip gerakannya, seperti yang dimaksud dalam Matan Keyakinan Hidup Muhammadiyah. Keyakinan dan Cita-cita Hidup Muhammadiyah itu senantiasa menjadi landasan geraka Muhammadiyah, juga bagi gerakan, amal usaha, dan hubungan dengan kehidupan masyarakat dan ketatanegaraan, serta bekerja sama dengan gerakan islam lainnya.
            Ditinjau dari struktur konsepsinya, pada hakekatnya perjuangan Muhammadiyah merupakan operasionalisasi strategi dari khittah perjuangan Muhammadiyah. Karena itu Khittah Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai pola dasar dari strategi perjuangan Muhammadiyah. Sedangkan dilihan dari substansinya, Khittah Perjuangan Muhammadiyah dapat dikatakan sebagai teori perjuangan, yakni sebagai kerangka berfikir untuk memahami dan memecahkan persoalan yang dihadapi Muhammadiyah sesuai dengan gerakannya dalan konteks situasi dan kondisi yang dihadapi.
B.     Rumusan Masalah
1.      Bagaimanakah hakekat kepribadian Muhammadiyah?
2.      Bagaimanakah sifat dan perjuangan dakwah Muhammadiyah?

BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Kepribadian Muhammadiyah
             Kepribadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan.
             Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “Gerakan Islam “.
Maksud gerakan tersebut adalah “ Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar “ yang ditunjukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat.
             Dakwah dan Amar Ma’ruf  Nahi Mungkar pada bidang yang pertama terbagi pada dua golongan, sebagai berikut:
1.      Kepada yang telah islam bersifat pembaharuan ( tajdid ), yaitu mengembalikan kepada ajaran islam yang murni.
2.      Kepada yang belumislam bersifat seruan dan ajakan untuk memeluk islam.
             Adapun dakwah dan amar ma’ruf nahi mungkar yang kedua, yaitu kepada masyarakat, bersifat perbaikan, bimbinga dan peringatan. Kesemua itu dilaksanakan bersama dengan musyawarah atas dasar taqwa dan mengharap keridhoan Allah SWT semata.
             Dengan melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi mungkar dengan caranya masing-masing yang sesuai, Muhammadiyah menggerakan masyarakat menuju tujuannya, yaitu “ Terwujudnya masyarakat islamyang sebenar-besarnya “

B.     Hakekat Kepribadian Muhammadiyah
             Hakekat kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhahnya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat sebagai asyaksiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud sebagai berikut :
1.      Muhammadiyah sebagai gerakan Islam
             Muhammadiyah sebagai gerakan Islam didasarkan pada segi asas (aqidah) perjuangan Muhammadiyah. Muhammadiyah menjadikan dinul Islam sebagai subjek (sumber nilai) dan sumber objek (sumber konsep) perjuangannya. Sebagai sumber subjek ialah bahwa semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah selalu digerakkan oleh ruh Al-Islam. Sebagai sumber objek ialah semua kegiatan dan amal usaha Muhammadiyah dimaksudkan untuk “menegakkan dan menjunjung tinggi agama Allah SWT”. Sebagai sumber nilai dan konsep dinul islam tidak bisa dipisahkan dari perjuangan Muhammadiyah. Islam telah menjadi “sibghah” yang mendasari, menjiwai, dan mewarnai gerakan Muhammadiyah.
             Tidak diragukan bahwa eksistensi dan esensi Muhammadiyah sebagai gerakan Islam, bukan gerakan social-kemasyarakatan semata. Gerakan kemasyarakatannya hanyalah bagian atau fungsi tranformasi dari gerakan Islam. Kondisi sosio-historis berdirinya Muhammadiyah tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-ajaran al-Qur’an. Motif gerakannya tidak lain kecuali semata-mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran islam dalam kehidupan nyata. Gerakannya hendak berusaha menampilkan wajah islam dalam dinamika hidup, yang dapat dihayati, dirasakan, dan dinikmati oleh manusia sebagai rahmatan lil ‘alamin.
2.      Muhammadiyah Sebagai Gerakan Dakwah
             Ciri kedua dari gerakan Muhammadiyah dikenal sebagai gerakan dakwah Islam amar makruf nahi munkar. Ciri yang kedua ini telah muncul sejak dari kelahirannya dan tetap melekat tak terpisahkan dalam jati diri Muhammadiyah. Hal ini diakui oleh beberapa pihak yang menyatakan bahwa Muhammadiyah terlihat sebagai pergerakan dakwah yang menekankan pengajaran serta pendalaman nilai-nilai dan memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap penetrasi misi Kristen di Indonesia.Secara istilah (terminologi) berarti penyampaian Islam kepada manusia, baik secara lisan,tulisan ,ataupun lukisan.
             2.1 Tujuan dakwah islamiyah secara proposional meliputi tiga sasaran , yaitu :
1.      Agar umat manusia menyembah kepada Allah , tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan tidak akan menyembah tuhan selain Allah semata-mata.
2.      Agar umat manusia bersedia menerima islam sebagai agamanya, memurniakan keyakinannya, hanya mengakui Allah sebagai tuhannya, membersihkan jiwanya dari penyakit nifaq (kemunafikan) dan selalu menjaga amal perbuatannya agar tidak bertentangan dengan ajaran agama yang dianutnya.
3.      Dakwah ditujukan untuk merubah system pemerintahan yang zalim ke pemerintahan islam.

2.2  Objek yang dijadikan sasaran dakwah Muhammadiyah ada dua macam, yaitu :
1.      Orang yang belum islam (umat dakwah)
Dakwah kepada orang yang belum islam adalah ajakan, seruan dan panggilan yang sifatnya menggembirakan dan menyenangkan ( tabsyir ). Caranya adalah dengan tidak adanya paksaan untuk masuk islam.
2.      Orang yang sudah islam
Sifat dakwah yang di lakukan kepada orang yang sudah islam bukan lagi bersifat ajakan untuk menerima sebagai agamanya, tetapi bersifat tajdid dalam arti pemurnian ( purifikasi ) dan dapat juga berarti pembaharuan ( reformasi ).
                 3. Muhammadiyah sebagai gerakan Tajdid          
            Ciri ketiga yang melekat pada persyarikatan Muhammadiyah adalah sebagai gerakan tajdid atau gerakan reformasi. Menurut paham Muhammadiyah, Tajdid mempunyai dua pengertian. Pertama, mengandung pengertian purifikasi dan reformasi ; yaitu, pembaruan dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam kearah keaslian dan kemurniaannya sesuai dengan al-Qur’an dan al-Sunnah al-Maqbulah. Dalam pengertian pertama ini diterapkan pada bidang akidah dan ibadah mahdah.    Kedua, mengandung pengertian modernisasi atau dinamisasi (pengembangan) dalam pemahaman dan pengalaman ajaran islam sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perubahan masyarakat. Pengertian kedua diterapkan pada masalah mu’amalah duniawiyah.
            Tajdid dalam pengertian ini sangat diperlukan, terutama setelah memasuki era globalisasi, karena pada era ini bangsa-bangsa di dunia mengalami hubungan antarbudaya yang sangat kompleks.
            Sebagai gerakan tajdid, Muhammadiyah telah melahirkan berbagai prestasi yang mengagumkan. Diantaranya adalah:
1.      Membersihkan Islam dari pengaruh dan kebiasaan yang bukan islam
2.      Reformulasi doktrin Islam dengan pandangan alam pikiran modern
3.      Reformulasi ajaran Islam dan pendidikan Islam
C. Sifat – Sifat Kepribadian Muhammadiyah
            1. Beramal dan Berjuang Untuk Perdamaian dan Kesejahteraan.
            Dengan sifat ini, Muhammadiyah tidak boleh mencela dan mendengki golongan lain. Sebaliknya, Muhammadiyah harus tabah menghadapi celaan dan kedengkian golongan lain tanpa mengabaikan hak untuk membela diri kalau perlu, dan itu pun harus dilakukan secara baik tanpa dipengaruhi perasaan aneh.
2. Memperbanyak Kawan dari Mengamalkan Ukhuwah lslamiyah
            Setiap warga Muhammadiyah, siapa pun orangnya, termasuk para pemimpin dan da'inya, harus memegang teguh sifat ini. Dalam rangka untuk "Memperbanyak Kawan dan Mengamalkan Ukhuwah Islamiyah". Inilah, pada umumnya ceramah atau kegiatan dakwah lainnya yang dilancarkan oleh dai-da'i Muhammadiyah memakai gaya "sejuk penuh senyum", bukan dakwah yang agitatif menebar kebencian ke sana ke mari.Di kalangan Muhammadiyah di Surakarta terkenal semboyan "Jiniwit Katut". Jiniwit artinya dijiwit (dicubit), tetapi justru lama-lama orang yang njiwit akan katut atau terpiat oleh Muhammadiyah yang selalu bertingkah simpatik kepada siapa pun. Dan tampaknya sifat inilah salah satu rahasia, mengapa Muhammadiyah terus berkembang makin mengakar dalam masyarakat.
3. Lapang Dada, Luas Pandangdan Dengan Memegang Teguh Ajaran Isla
            Lapang dada atau toleransi adalah satu keharusan bagi siapapun yang hidup dalam masyarakat, apalagi hidup dalam masyarakat yang majemuk seperti masyarakat Indonesia. Tanpa adanya lapang dada, kehidupan akan goncang. Dan prinsip "Memperbanyak Kawan" tentu berubah menjadi "Memperbanyak Musuh". Namun bagaimanapun dalam berlapang dada, kita tidak boleh kehilangan identitas sebagai warga Muhammadiyah yang harus tetap memegang teguh ajaran Islam. Dengan demikian, bebas tetapi tetap terkendali.
            4. Bersifat Keagamaan Dan Kemasyarakatan
            Sifat "Keagamaan dan kemasyarakatan" sudah merupakan sifat Muhammadiyh sejak lahir. Muhammadiyah sejak lahir mengemban misi agama, sedang agama diturunkan oleh Allah melalui para Nabi-Nya juga untuk masyarakat, yakni untuk memperbaiki masyarakat. Masyarakat adalah "lahan" bagi segala aktivitas perjuangan Muhammadiyah.
            Dua sifat ini, yakni keagamaan dan kemasyarakatan, tidak boleh berdiri sendiri-sendiri. Harus berjalin berkelindan. Karena itu, Muhammadiyah bukan gerakan sosial semata-mata, dan bukan juga gerakan keagamaan semata-mata. Muhammadiyah adalah gerakan kedua-duanya,keagamaan dan kemasyarakatan. Tetapi Muhammadiyah juga bukan gerakan politik, sebab kalau gerakan politik, tercermin dalam berbagai amal usaha yang telah tertekuninya selama ini.

5. Mengindahkan, segala Hukum, Undang-undang Serta dan Falsafah Negara Yang Sah
            sebagai satu organisasi, mempunyai sejumlah anggota. Anggota ini adalah warga negara dari suatu negara hukum. Hukum negara mempunyai kekuatan mengikat bagi segenap warga negaranya. Ini adalah kenyataan. Karena itu, Muhammadiyah mengindahkan semua itu.

6. Amar Maruf Nahi Munkar Dalam Segala Lapangan Serta Menjadi Contoh Teladan        Yang  Baik
            Salah satu kewajiban tiap muslim ialah beramar ma'ruf dan bernahi munkar, yakni menyuruh berbuat baik dan mencegah kemunkaran. Yang dimaksud kemunkaran ialah semua kejahatan yang merusak dan menjijikkan dalam kehidupan manusia. Tanpa adanya amar ma'ruf dan nahi munkar, tidak akan kebaikan dapat ditegakkan, dan tidak akan kejahatan dapat diberantas. Untuk itu, Muhammadiyah harus sanggup menjadi suri teladan dalam kegiatan ini, baik ke dalam tubuh sendiri ataupun ke luar, ke tengah-tengah masyarakat ramai, dengan penuh kebijaksanaan dan pendekatan yang simpatik.Amar ma'ruf nahi munkar, bagaimanapun harus kita lakukan dengan cara yang baik, sebab kalau tidak begitu, adalah Machiavellisme namanya.

7. Aktif Dalam Perkembangan Masyarakat Dengan Maksud islah dan Pembangunan Sesuai Dengan Ajaran Islam
            Kapan pun dan dimana pun Muhammadiyah memang harus selalu aktif dalam perkembangan masyarakat, sebab tanpa begitu, Muhammadiyah akan kehilangan peran dan akan ketinggalan oleh sejarah. Tetapi keaktifan Muhammadiyah dalam perkembangan masyarakat, tidak berarti sekedar ikut arus perkembangan masyarakat, Muhammadiyah adalah kekuatan ishlah dan pembangunan sesuai dengan ajaran.
8. Kerjasama Dengan Golongan Lain Mana Pun, Dalam Usaha Menyiarkan Dan Mengamalkan Ajaran Islam Serta Membela Kepentingannya.
            Menyiarkan Islam, mengamalkan dan membela kepentingan Islam, bukan hanya tugas Muhammadiyah, tetapi juga tugas semua umat Islam.Karena itu, Muhammadiyah perlu menjalin kerjasama dengan semua golongan umat Islam. Tanpa kerjasama ini,tidak mudah kita melaksanakan tugas yang berat ini.
 9. Membantu Pemerintah Serta Kerjasama Dengan Golongan Lain Dalam Memelihara Negara dan Membangunnya, Untuk Mencapai Masyarakat Yang Adil dan Makmur Yang Diridhoi
            Negara Indonesia adalah memiliki semua warga negaranya, termasuk warga Muhammadiyah. Adalah suatu keharusan dijalinnya kerjasama di antara semua unsur pemilik negara, untuk membangun Negara dan bangsa menuju tercapainya masyarakat yang adil dan makmur yang diridhai Allah.Muhammadiyah kemakmuran masyarakat ini, sebab kemakmuran mempersubur iman dan takwa, sedang kemelaratan mempersubur kriminalitas sosial dan kekufuran. Bukankah telah disabdakan oleh Nabi kita, "kada al-faqru ayyakuna kufran" (Kekafiran itu dapat menyebabkan kekufuran).
10. Bersifat Adil Serta Korektif Kedalam dan Keluar, Dengan Bijaksana
            Dengan sifat adil dan korektif, Muhammadiyah tidak senang melihat sesuatu yang tidak semestinya, dan ingin mengubahnya dengan yang lebih tepat dan lebih baik, meskipun mengenai diri sendiri. Jadi Muhammadiyah tidak tinggal diam saja dan taqlid. Tetapi koreksi pada diri sendiri dan ke luar ini tidak boleh dilakukan dengan sembarangan, melainkan harus dengan adil dan bijaksana. Kesalahan adalah kesalahan, sekalipun ada pada orang atau golongan lain.Bukan sifat Muhammadiyah tetap bersikukuh membela suatu hal, padahal misalnya jelas-jelas yang dibelanya itu salah atau tidak baik. (Kamal Pasha dkk, 1971: 58-65).

BAB III
PENUTUP

A.    SIMPULAN
            Kepribadian adalah nilai-nilai karakteristik, watak sikap dan sifat serta keyakinan dan cita-cita hidup dari seseorang atau suatu persyarikatan.
            Muhammadiyah adalah suatu persyarikatan yang merupakan “ Gerakan Islam “. Maksud gerakan tersebut adalah “ Dakwah Amar Ma’ruf Nahi Mungkar “ yang ditunjukan kepada dua bidang perseorangan dan masyarakat.
            Hakikat Kepribadian Muhammadiyah adalah wajah dan wijhah-nya persyarikatan Muhammadiyah. Wajah tersebut mencerminkan tiga predikat yang melekat kuat sebagai Asy Syakhsiyah atau jati dirinya secara utuh. 3 predikat yang dimaksud adalah Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam, Dakwah dan Tajdid.
            Muhammadiyah memiliki sifat-sifat yang merupakan nilai-nilai dasar untuk melakukan gerakan. Untuk itu, setiap warga Muhammadiyah wajib memelihara sifat-sifatnya sebagaimana hasil Muktamar Muhammadiyah ke-35 di Jakarta tahun 1962.
            Dengan demikian, perlu difahamkan kepada warga Muhammadiyah: apakah Muhammadiyah itu sebenarnya dan bagaimana cara membawa/menyebarluaskannya. Menyebarkan faham Muhammadiyah itu pada hakekatnya menyebarluaskan Islam yang sebenar-benarnya; dan oleh karena itu, cara menyebarkannya pun kita perlu mengikuticara-cara Rasulullah saw menyebarkan Islam pada awal pertumbuhannya.

B.     SARAN
            Setelah membaca makalah karya tulis ilmiah ini diharapkan para pembaca agar dapat memahami bagaimana Kepribadian Muhammadiyah itu. Selain itu diharapkan pembaca dapat  menerapkan ilmu yang didapat dalam makalah ini dalam penulisan karya ilmiah ataupun sejenisnya. Agar tingkah laku kita lebih baik dan teratur sesuai dengan pedoman tingkah laku yg di dasarkan oleh konsep dasar kemuhammadiyahan.


DAFTAR  PUSTAKA
·         Kepribadian Muhammadiyah : http://liescholisoh.blogspot.com/2012/10/kepribadian-muhammadiyah.html
·         Pengertian dan Hakekat Muhammadiyah : http://stiebanten.blogspot.co.id/2011/10/pengertian-dan-hakikat.html
·         Makalah Kepribadian Muhammadiyah : https://rhizalrachman08.wordpress.com/2014/10/29/makalah-kepribadian-muhammadiyah/

makalah bahasa pemrograman komputer


''BAHASA PEMROGRAMAN KOMPUTER''

MAKALAH ETOS KERJA DAN ENTERPRENEURSHIP DALAM ISLAM


''ETOS KERJA DAN ENTERPRENEURSHIP DALAM ISLAM''

sistematika penyusunan makalah yang baik dan benar

Sistematika penyusunan makalah